Merapi Kembali Bergejolak, Erupsi Hujan Abu Bercampur Pasir Selimuti Beberapa Wilayah
Yogyakarta – anotasi.id | Gejolak Merapi kembali aktif diketahui sejak 25 Januari 2021 Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengumumkan status tingkat aktifitas Siaga (level 3).
Pada Tanggal 26 Januari 2021 pukul 19:03 WIB, Gunung Merapi tercatat menyemburkan guguran awan panas dengan estimasi jarak luncur 1500 m barat daya: ke arah hulu Kali Krasak dan Boyong, laporan BPPTKG melalui akun twitter resminya.
Hingga Hari ini Tanggal 27 Januari 2021 pukul 9:42 WIB, awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 15 mm dan durasi 90 detik, estimasi jarak luncur 900 m ke arah barat daya: hulu Kali Krasak dan Boyong.
Akibatnya terjadi hujan abu intensitas tipis di beberapa desa di Kecamatan Tamansari, Kabupaten Boyolali dan Boyolali kota.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida, menyatakan bahwa jarak luncur awan panas masih dalam radius bahaya yang direkomendasikan oleh BPPTKG – PVMBG – Badan Geologi, yaitu sejauh 5 km dari Puncak Merapi pada alur Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, & Putih.
Iklan Hub : indonesiaanotasi@gmail.com
Terkait dengan potensi bahaya saat ini, Hanik menyatakan bahwa “Potensi bahaya erupsi Gunung Merapi saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya, yaitu meliputi Kali Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih dengan jarak maksimal 5 km dari puncak.
Sedangkan erupsi eksplosif masih berpeluang terjadi dengan lontaran material vulkanik diperkirakan menjangkau radius 3 km dari puncak”.
Dalam Akun Twitter resmi BPPTKG Hanik menghimbau masyarakat untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik seperti dengan menggunakan masker, kacamata, & menutup sumber air. Karena hujan abu dapat terjadi sebagai akibat dari kejadian guguran awan panas.
Editor : Yodi | Penulis : Febi